Translate to

Senin, 28 April 2014

Cara Mixing Musik Elektronik

Software DJ
Mixing bukanlah sesuatu yang dapat dipelajari dalam satu malam, mixing membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bahkan membuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa melakukan mixing dengan baik. Namun hal itu tidak selalu sulit dan siapa saja pasti bisa belajar dalam memixing sebuah lagu denga baik. Anda hanya butuh kesabaran dan perangkat yang layak saja.  Ingatlah bahwa "Practice make perfect".

Dalam artikel ini saya akan memberikan beberapa tips tentang mixing yang saya peroleh dari pengalaman dan membaca dari artikel-artikel yang saya temukan di Internet. Perlu ditekankan bahwa saya bukan profesinal dalam hal ini, mixing adalah hobi saya dan mungkin ada baiknya jika saya sharing disini tentang mixing dan semoga berguna untuk Anda.

Persiapan Mixing

Biasanya saya memulai proses mixing dengan menurunkan volume sekitar -6.0 dB atau lebih rendah. Hal ini karena saya ingin memberikan ruang pada headroom saya antara suara keras dan level 0.0 dB untuk menghindari clipping. Jika Anda mengeksport lagu anda ke .WAV dan lagunya mengalami clipping, akan sangat susah atau bahkan tidak mungkin untuk bisa memperbaiki seterlahnya ( Kecuali kalau Anda mengekspornya ke format 32 bit floating point).

Dalam hal ini tidak masalah jika suara mixing Anda tidak cukup keras. Tinggal dinaikan saja volumenya. Saat Anda mengeksport lagu anda ke .WAV, Anda dapat menormalkannya lagi nanti ( maksudnya meningkatkan amplitudo WAV sehingga suara yang paling keras berada di posisi maximum yang memungkinkan dan tanpa terjadi clipping) dan gunakan limiter serta kompresor untuk membuatnya lebih keras.

Oke, sebelum ke proses mixing yang sebenarnya, saya biasanya mempunyai mixing yang belum halus dan dalam tahap composing (penyusunan). Dan setelah itu saya biasanya melakukan hal ini: di mixer track saya taruh masing-masing instrumen yang saya gunakan, dan proses mixing dimulai dari sini.

Drum

Biasanya saya memix semuanya setelah kick drum dan selalu dimulai dengan drums. Jadi pada dasarnya saya memulai dengan mengatur kick drum mixer track di level 0.0dB. Menurut pendapat saya, kebanyakan pada musik elektronik, suara kick drum harus terdengar dominan. Makanya saya mix instrumen lain supaya suara kick drum terdengar menjadi lebih dominan. Dan juga saya tidak pernah mengatur panning kick drum, saya biarkan tetap berada di tengah.

Sedikit penjelasan mengenai panning: Panning adalah cara untuk memperluas stereo image dari mixing kita. Dengan panning Anda bisa menempatkan suara yang berbeda di sekitar stereo panorama. Hal ini juga merupakan cara terbaik untuk memisahkan suara yang berada pada frekuensi yang sama untuk menghindari penumpukan suara.

Kadang-kadang saya juga menggunakan atau melakukan layering dua atau lebih kick drum jika saya kurang puas dengan yang saat ini saya gunakan.

Kemudian ada kompresi juga. kompresi pada dasarnya adalah mengontrol gain untuk mengurangi dynamic range dari suara dan berguna untuk banyak hal seperti membuat seluruh mixing kita terdengar lebih keras. Dengan kompresor Anda dapat memodifikasi bentuk volume suara tunggal juga, dapat bekerja dengan baik dengan kick drum. Sebagai contoh, Anda dapat menambah "gebukan" atau "snap" ke kick drum Anda dan mengontrol panjang pendeknya tail atau ekor suara kick drum Anda.

Jika Anda tidak ingin bermain-main kompresor pada kick drum Anda, sebaiknya Anda memiliki mengoleksi sampel kick drum yang banyak, dengan begitu Anda tidak perlu mengotak-atik kick drum Anda, cukup pilih saja kick drum yang ada pada koleksi sampel kick drum Anda sesuai dengan apa yang Anda inginkan.

Ok. Sekarang kick drum berada pada level 0.0dB, kita mulai dengan menaikan levelnya. Pertama, claps atau snare. Biasanya saya atur beberapa dB di bawah level kick drum, tapi hal ini tergantung pada amplitudo dari sampel snare atau clap itu sendiri. Dan juga, tergantung pada sampelnya, dapat saya lakukan dengan sedikit high shelf boost via EQ di sekitar area 7-8kHz untuk membuat terdengar sedikit lebih jelas.

Saya juga menambahkan reverb yang sangat lembut ke claps atau snare agar memberikan sedikit ruang.

Untuk claps dan suara snare, saya gunakan layering lebih sering daripada kick drum, tapi sebernarnya cukup jarang juga.

Selanjutnya, dalam mixing hihat. Biasanya closed hihat dulu. Sekali lagi, aturlah beberapa dB di bawah kick drum tergantung pada amplitudo dari sampel. Saya sering melakukan panning closed hihat sedikit ke kiri atau kanan. Equalizing mungkin dibutuhkan ketika suara snare dan claps bertumpukan. Dalam hal ini biasanya sedikit saya boost atau cut frekuensi tingginya.

Reverb yang lembut mungkin cocok digunakan pada closed hihat juga.

Untuk open hihat perlakuannya kebanyakan sama dengan closed hihat tadi.

Panning dan equalizing dapat membantu untuk memisahkan closed dan open hihat dari suara yang lain yang biasanya berada pada frekuensi yang sama.

Crash cymbal mungkin kadang-kadang cukup menantang pada mix. Terkadang dapat mengacaukan atau bersaing dengan hihat atau bahkah pada clap atau snare. Tergantung pada amplitudo dari sampel crash cymbalnya juga, saya atur levelnya beberapa dB di bawah instrumen drum lain untuk memastikan itu tidak menggangu instrumen drum lain.

Kemudian pada suara perkusi. Saya atur levelnya beberapa dB di bawah kick drum. Jika saya menggunakan suara perkusi tipe low tom, mereka dapat bersaing dengan kick drum, jadi saya gunakan high pass EQ untuk cut sekitar 100-150 Hz dan di bawahnya.

Jika saya menggunakan drumloop untuk meracik drums saya, biasanya membutuhkan beberpa equalizing yang cukup berat untuk menghindari pengacaupan pada drum yang lainnya.

Kadang-kadang, claps, hihats dan suara perkusi mungkin perlu disetel juga untuk membuat mereka bekerja bersama-sama dengan baik.

Sebagai aturan umum, cobalah untuk menemukan tempat untuk setiap suara dalam frekuensi range dan stereo image dan tidak menggunakan terlalu  banya suara untuk menghindari drum terdengar kacau. Keep it simple.

Allright, sekarang kelihatan drum Anda sudah cukup siap, lanjut ke bagian yang paling sulit: mixing bass dengan drum.

Bass

Dalam musik elektronik, bass hampir sama pentingnya dengan kick drum. Bass adalah semacam instrumen ritmis, juga agak menantang untuk mixing dengan kick drum supaya mereka dapat bekerja dengan baik dan tidak bersaing.

Saya menemukan ada dua hal yang sangat mempengaruhi sulit atau mudahnya untuk memixing bass dengan kick drum yaitu suara dan sequence. Dalam penambahan suara bass, perlu dibedakan jenis bass sequence yang akan Anda gunakan, apakah arpeggio style atau yang lain seperti komposisi tipe staccato atau berapa panjang note yang digunakan dll. Kadang-kadang akhirnya saya mengubah sequencenya (urutan) untuk membuat itu bekerja dengan baik dengan kick drum dan sedikit pelakuan equalizing.

Biasanya saya layering dua bass bersama-sama. Yang pertama lebih low end dan tipe soft sub-bass suara sine wave (suara gelombang sinus), sementara suara yang kedua lebih menggunakan sharper saw atau tipe square wave. Saya menggunakan kedua bass tersebut pada sequence yang sama, tetapi saya transpose yang lain (yang lebih tajam) beberapa oktaf lebih tinggi. Hal ini membuat bassline menonjol dalam mix bahkan masih terdengar bagus jika mendengarkan dari sistem speaker yang lebih kecil.

Namun, EQ biasanya masih dibutuhkan dalam hal ini, saya cut frekuensi rendah dari yang kedua (suara bass yang tajam) untuk menghindari penumpukan suara pada bass low end. Setelah memotong frekuensinya seperti bass low end, saya harus menaikan volumenya sedikit, biasanya sekitar +1-3 dB.

Panning saya setel di tengah. Sama seperti kick drum, saya letakkan suara bass di tengah.

Saya menggunakan sedikit kompresi sidechain saat mixing kick drum dan bass. Dengan menggunakan sidechain Anda dapat membuat hampir seluruh jenis bass dan kick bekerjasama dengan baik. Hal itu juga merupakan trademarknya musik elektronik modern seperti ducking atau pumping sound.

Jadi itulah tadi tentang drum yang dan bassline, mari kita lanjutkan dengan mix lead synth.

Lead  Synth

Jika saya membuat uplifting trance music, saya akan membiarkan lead synth terdengar menonjol dalam mix saya. Walaupun tergantung juga terhadap lead synth sequencenya, dan biasanya saya atur level suaranya sedikit di bawah kick drum.

Langkah berikutnya adalah Equalizing lead synth. Jika terdapat banyak suara low end pada synth tersebut dapat menyebabkan persaingan suara dengan bassline. Dengan membuat perbedaan sequence lead synth dengan bassline dapat sedikit memecahkan masalah tersebut. Jika lead melody terlalu rendah hal itu merupakan tipe suara low end dari lead synth, oleh karena itu dengan cut low filternya mungkin sangat dibutuhkan untuk mengatasinya.

Saya sering menggunakan sedikit high shelf boost untuk menambah kecerahan suara pada lead saya. Kadang saya menggunakan peaking EQ untuk sedikit melakukan boost frekuensi di sekitar 2kHz dengan sedikit lekukan bandwidth untuk membuat lead synth lebih terdengar pada mix. Tetapi tergantung juga pada suara lain di mix kita.

Saya banyak belakukan layering suara lead yang berbeda. Saya suka menggunakan tiga lead yang berbeda dan melakukan panning seperti ini: Lead 1 20-40% ke kiri, lead 2 dan lead 3 20-40% ke kanan. Hal ini dapat membuat wide stereo image yang bagus.

Delay effect dengan pingpong effect panning dari kiri ke kanan dan reverb biasa saya gunakan untuk membuat suaranya terdengar menjadi lebih besar (huge).

Sama seperti bass, saya kadang melakukan sidechain kompresi lead synth dengan kick drum. Bekerja dengan baik meskipun saya biasanya menggunakan setelan yang lebih lembut daripada bass.

Oke. Drum, bassline dan lead synth sudah. Sekerang kita lanjut pada pads.

Pads

Pads saya letakkan menjadi background musik yang saya buat, jadi saya setel beberapa dB di bawah instrumen lainya. Equalizing cukup dibutuhkan untuk cut off low frekuensi dan mungkin high frekuensi juga supaya tidak mengacaukan lead synth. Tapi semua itu tergantung pada suara pad dan suara yang lain pada mix.

Sound Effects

Noise sweeps, ledakan (explosions), synth thwirls dan sebagainya sangat penting pada musik elektronik. Jenis suara ini mungkin dapat diletakan terserah kita mau di range frekuensi mana, jadi buatlah suara tersebut bekerja dengan baik pada mix anda, tidak terlalu keras dan tidak terlalu rendah.

Compression

Melakukan kompresi bisa jadi sebuah idea yang bagus dalam mengatur individual instrument supaya terdengar lebih rapat atau padat dan terasa lebih lengkap. Dengan penyetelan yang sangat bagus terutama untuk bass. Saya sendiri sebenarnya jarang untuk menggunakan kompresi pada setiap instrumen saya, tapi fitur tersebut sangatlah tepat digunakan untuk menyeimbangkan perubahan yang luas pada dynamic range (daerah yang kadang terdengar terlalu rendah atau terlalu keras). Dengan kompresi Anda dapat menyeimbangkan "celah" itu. Dengan cara ini, individual instrumen akan berada pada tempat yang pas pada mix kita, bagian yang pelan akan dapat terdengar lebih jernih sepanjang mix dan bagian yang keras tidak akan mendominasi sekali.

Single band compressor seperti Fruity Compressor pada FL Studio dapat dikatakan cukup baik dalam hal ini. Mungkin memulai dengan sesuatu yang lembut seperti threshold: -23, ration: 2:0:1, attack: 15ms, release: 200ms, dan Gain: 5dB. Ingat juga, dengan compressor akan mudah untuk menghilangkan semua dinamika musiknya, jadi hindari pengaturan yang berlebihan sehingga menyebabkan sesuatu yang kurang natural atau terlalu tertekan. Kecuali kalau Anda ingin terdengar elektronik banget dimana hal-hal tersebut mungkin malah diinginkan.

Dengarkan Di Beberapa Speaker Systems

Hal ini selalu merupakan hal yang bagus untuk mengetes mix Anda dengan beberapa speaker systems yang berbeda, dari yang paling kecil hingga yang paling besar dan dengan semua level volume yang memungkinkan. Dengan begitu Anda dapat mendengar dan mengetahui yang mana yang harus Anda otak atik lagi. Dengan tujuan utama adalah harus membuat mix Anda terdengar bagus dan seimbang di semua sound systems.

Tambahan:
Beberapa hal tentang delay effect: Penggunaan delay halus dapat bekerja dengan baik dengan closed hihats dan bassline. Cara yang mudah untuk menambahkan kualitas eterik dan menambah kepadatan pads mix kita.

Dan juga, penggunaan flanger halus merupakan cara yang bagus untuk menambahkan sedikit "life" pada hihat atau clap yang monoton.

Oke, sebenarnya sulit untuk memberikan guidelines pada mixing, karena banyak faktor dan terutama pada suara apa saja yang Anda gunakan dan melody serta elemen-elemen lain yang ingin Anda masukan ke mix Anda. Ada banyak sekali yang dapat Anda lakukan pada mix Anda hingga dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa.

Pada dasarnya adalah secara pribadi mencoba lebih suka mencoba membuat drum dan bass terdengar bagus dan powerful as possible dan menjaga agar mix simpel dan tidak terlalu banyak menambah sesuatu di dalamnya.

Semoga membantu dan membuat keahlian mixing Anda semakin bertambah. Terima Kasih telah mampir dan membaca sampai akhir.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar